Muhammadiyah dan Perannya

Muhammadiyah merupakan organisasi Islam tertua yang ada di negeri ini bahkan mungkin di dunia yang masih tetap beridiri dan eksis. Banyak organisai yang tidak mampu berdiri lama seperti Muhammadiyah, bahkan Muhammadiyah ini sudah berdiri sebelum Republik ini di Proklamasikan, jadi organisai persyarikatan Muhammadiyah ini lebih tua dari usia Republik Indonesia.
Berbicara mengenai persyarikatan Muhammadiyah tidak bisa dilepaskan dari sang pendirinya yaitu KH. Ahmad Dahlan. Beliau mendirikan Muhammadiyah bukan tanpa alasan ataupun hanya main-main, akan tetapi ada faktor yang melatar belakangi pendirian Organisasi Muhammadiyah. Menurut Djindar Tamimy ada dua faktor yang melatar belakangi pendirian Muhammadiyah, yaitu faktor Internal dan faktor eksternal.
1.      Faktor Internal
Faktor Internal ini  lahir dari dalam pendiri Muhammadiyah itu sendiri hal ini berkaitan dengan Intelektualitas KH. Ahmad Dahlan. Setelah melihat keadaan masyarakat muslim Indonesia khususnya yang ada di Jogjakarta yang melaksanakan ibadah tidak sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Yang langsung berkaitan dengan pengamalan ajaran Islam dikalangan umat Islam. Kondisi internal menyangkut implementasi Islam di Indonesia (Mahasari dkk.2008).
2.      Faktor Eksternal
Selain faktor yang lahir dari dalam ada juga faktor yang mempengaruhi dari lingkungan atau lebih seriang di kenal dengan faktor eksternal. Yang ikut mempengaruhi proses berdirinya Muhammadiyah, namun faktor ini muncul dari luar artinya tidak berkaitan langsung dengan KH. Ahmad Dahlan secara individual. Akan tetapi berkaitan dengan umat Islam secara keseluruhan.
a.      Sosio-kegamaan. Islam yang merupakan agama yang membawa misi rahmatal lil alamain yang hanya bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Telah mengalami pergeseran ajaran normatif yang sudah jauh, dari ajaran yang sesungguhnya (sesuai tuntunan Rasulullah). Bahkan praktek ibadahnya pun telah bercampur dengan pengeruh dari luar, yang sering di kenal dengan praktek Tahayul, Bid’ah dan Khuroffat Hal-hal yang tidak dicontohkan oleh Nabi Muhammad dan menganjurkan namun di anggap baik , sehingga mereka lakukan padahal nabi sendiri tidak pernah melakuakan apalagi menganjurkan.
Realitas Islam sebagai agama dan Islam sebagai pemikiran di Indonesia mengalami kemacetan pemikiran. Islam yang ada di Indonesia sudah bercampur dengan praktek yang bertentangan dengan tauhid. Kepercayaan kepada pohon, benda-benda dan tempat-tempat yang mengandung kramat dan memiliki kekuatan gaib, merupakan hal yang biasa pada umat Islam.
b.      Sosio-pendidikan. Ada dua sistem pendidikan yang berkembang di Indonesia yaitu pendidikan Barat dan Pesantren. Pendidikan Barat hanya mengajarkan ilmu-ilmu umum dan sudah memiliki metode dan kurikulum modern. Ilmu yang di ajarkan sama dengan yang di ajarkan di dunia Barat dan lulusannya sudah memiliki pemikiran maju. Sedangkan pendidikan model pesantren hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama seperti, fiqh, hadits, ilmu kalam, tasawuf dll. Yang menjauhkan diri dari model pendidikan barat karena di anggap kafir dan tidak sesuai dengan Islam. Sehingga secara sistematis karena doktrin pesantren yang sangat kuat jadi menghasilkan lulusan yang menjauhi dari perkembangan modern.
Melihat hal ini KH. Ahmad Dahlan merasa prihatin dengan kondisi sosio pendidikan yang ada. Sehingga beliau mengabil keputusan dengan membuat lembaga pendidikan yang memadukan dua sistem tersebut. Diharapkan lulusan nantinya selain memiliki pengetahuan dalam bidang umum tetapi tetap didasari dengan ilmu agama.
c.       Politik Hindia Belanda. Salah satu faktor penting dari kelahiran Muhammadiyah ini adalah politik Hindia Belanda. Secara tidak langsung mereka melemahkan posisi umat Islam di satu pihak mereka mencoba netral dengan keadaan yang ada. Karena ingin memperlihatkan kenetralannya namun dilain pihak pemerintah Belanda melakukan gerakan dengan meng’kebiri’ umat Islam. Hal ini dilakukan dengan membatasi kegiatan-kegiatan umat Islam hanya pada tataran ibadah saja. Untuk ibadah haji saja umat Islam di awasi dengan sangat ketat, karena umat Islam yang telah menunaikan Ibadah Haji biasanya memiliki pengaruh yang sangat kuat dilingkungannya.
Proses Berdirinya Muhammadiyah
Sebelum mendirikan persyarikatan Muhammadiyah beliau terlebih dahulu belajar tentang keorganisasian, manajemen dan administrasi kepada organisai Budi Utomo. Yang di anggap salah satu organisasi yang modern karena didirikan oleh sarjana-sarjan barat. Dan telah memiliki aturan-aturan yang sangat jelas dan memiliki data keanggotaan secara sistematis dan teratur. 
Setelah beliau masuk dalam organisasi Budi Utomo beliau langsung mempelajari manajemen organisasi ini. Sekaligus mempersiapkan bedirinya organisasi yang akan mewadahi perjuangan KH. Ahmad Dahlan yang telah dirintis. Setelah melalui proses yang panjang akhirnya beliau mendirikan Organisasi yang di beri nama Muhammadiyah artinya pengikut Nabi Muhammad. Pada 18 November 1912 bertepatan dengan tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah permohonan KH. Ahmad Dahlan dikabulkan oleh pemrintah Hindia Belanda. Penentuan tanggal tersebut sesuai usul Ahmad Dahlan dan kawan-kawannya setelah melalui pertimbangan rasional dan spiritual lewat musyawarah dan salah istiharah (Mahasari dkk.2008).
Peran Muhammadiyah
Memasuki usia satu Abad ini Muhammadiyah telah banyak memberikan kontribusi kepada bangsa dan negeri ini. Berbagai Amal Usaha yang dimiliki Muhammadiyah ini dari Sabang sampai Mereuke. Setidaknya ada 4 hal yang menjadi bidang garapan oleh Muhammadiyah yaitu :
1.      Pendidikan
Melalui bidang ini Muhammadiyah telah banyak melahirkan para cendikiawan negeri ini. Bahkan sudah mencapai ribuan, kita lihat para tokoh bangsa ini banyak sekali hasil didikan Muhammadiyah sebagai contoh Jendral Besar Sudirman, jendral termuda ini merpakan kader Muhammadiyah sampai Andrea Hirata (Laskar Pelangi), Hanung Brahmantiyo (Sutradara).
Lembaga Pendidikan Muhammadiyah bertebaran mulai dari TK sampai dengan PTM, yang jumlahnya sangat banyak sekali. Bahkan kalau pemerintah disuruh membiayai semua lembaga pendidikan saja milik Muhammadiyah niscaya tidak sanggup begitulah kata pak Amien Rais. Lembaga pendidikan ini 20% dari lembaga pendidikan yang ada di Indonesai, sehingga dapat dibayangkan sumbangsih Muhammadiyah itu.
2.      Sosial
Dalam bidang ini Muhammadiyah sudah konsen dari awal, karena memang berdirinya Muhammadiyah ini erat kaitannya dengan bidang social. Bahkan beridirinya ini berkaitan erat dengan Surat Al-Qur’an yaitu Surat Al-maun yang mengisyaratkan kepada kepedualian social maka sering kita kenal dengan Teologi Al-Maun. Lewat bidang ini Muhammadiyah membina anak-anak yatim orang-orang jompo. Dan juga rumah sakit-rumah sakit yang sudah beridiri ratusan tahun.
3.      Ekonomi
Bidang garapan ini Muhammadiyah ikut membantu memberdayakan masyarakat dengan cara membentuk Koperasi dan membinda para pedagang. Selain itu juga Muhammadiyah membinda para petani yang masih belum memiliki pengetahuan tenang bertani dengan baik.
4.      Politik
Politik merupakan bidang garapan Muhammadiyah walapun Muhammadiyah bukan organisasi politik. Akan tetapi Muhammadiyah tidak alergi dengan politik bahkan dari awal pendirian negeri ini Muhammadiyah telah ikut membantu mendirikan Negeri ini dengan Tokohnya Ki Bagus Hadikusumo. Bagitupun ketika terjadi Reformasi kader Muhammadiyah yang memploporinya yaitu Prof. Dr. Amien Rais, MA (Pendiri IMM) tampil terdepan sebagai pemimpin Reformasi.

BERITAHU TEMAN

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites