Penelitian tentang sosok KH. Ahmad Dahlan akan terus dilakukan dan
bermuculan. Sosok KH. Ahmad Dahlan sangat unik untuk dibahas dan diteliti,
orang yang sedikit sekali meninggalkan karya yang berupa tulisan namun kaya
akan karya nyata. Dalam buku karya M. Yusron Asrofie yang berjudul KH. Ahmad Dahlan: Pemikiran dan
Kepemimpinannya. Buku yang semula skripsi penulis ketika menyelesaikan
kuliah sarjananya ini, membahas pemikiran KH. Ahmad Dahlan dalam bukunya
tersebut dibahas bahwa KH. Ahmad Dahlan tidak terlalu membahas masalah teologi antara
hubungan manusia dengan Allah Swt namun KH. Ahmad Dahlan lebih sering membahas
amal yang berimplikasi pada tatanan kehidupan sosial. Dalam hal ini dapat
terlihat bahwa sosok KH. Ahmad Dahlan orang yang sangat peduli terhadap
kehidupan sosial dan nasib warga masyarakat sekitar. Untuk menghindari siksa
api neraka dalam pandangan KH. Ahmad Dahlan tidak hanya berhenti pada ibadah
ritual semata namun harus diwujudkan dalam aksi nyata membantu masyarakat. Kesalehan
individu tidak memiliki manfaat apabila tidak ditransformasikan dalam kesalehan
sosial, pemahaman keagamaan tidak berhenti pada tataran teori namun diwujudkan
dalam aksi nyata. Ibadah ritual saja tidak cukup untuk menghindarkan seseorang
dari siksa api neraka, tapi harus dibarengi dengan peran sosialnya dalam
kehidupan masyarakat.
Kemudian dalam buku yang sama dijelaskan tentang kepemimpinan KH.
Ahmad Dahlan selama memimpin Muhammadiyah. Namun sosok kepemimpinan KH. Ahmad
Dahlan sebelum mendirikan Muhammadiyah juga dibahas namun tidak begitu mendalam.
Selain itu, dibahas tentang sosok KH. Ahmad Dahlan dalam kapasitasnya sebagai
tokoh Islam dalam memimpin usaha kemerdekaan. Dalam buku ini dijelaskan
bagaimana kapasitas KH. Ahmad Dahlan dalam berhubungan dengan
organisasi-organisasi lain.
Dalam buku yang lain yaitu karya Abdul Munir Mulkhan yang berjudul
: Warisan Intelektual KH. Ahmad Dahlan
dan Amal Muhammadiyah. Dalam buku ini penulis mencoba mempertegas gerakan
Muhammadiyah yang sudah mengalami pendangkalan makna. Muhammadiyah yang diawal
berdirinya lebih mengedepankan kerja sosial direduksi hanya mengurusi masalah Tahayul, Bid’ah dan Khurafat padahal KH. Ahmad Dahlan lebih sering mengedepankan kerja
sosial.
Disini penulis ingin mengaris bawahi bahwa peran KH. Ahmad Dahlan
yang sangat universal sering dipersempit. Padahal esensi dari gerakan yang
dilakukan KH. Ahmad Dahlan ini berpusat pada gerakan memberikan solusi bukan
mencaci, kita dapat melihat dari berbagai literatur bahwa kehidupan KH. Ahmad
Dahlan penuh dengan kerja sosial yang selalu memberikan aksi nyata dalam setiap
masalah yang dihadapi oleh umat Islam. Disinilah letak keunggulan KH. Ahmad
Dahlan dalam berdakwah. Dakwah yang dilakukan KH. Ahmad Dahlan tidak hanya
dengan bil lisan tapi dengan bil hal atau dengan kegiatan nyata.
Dalam bahasa lainnya bukan hanya teoritis namun garakan prkasis.
Kemudian kita dapat menemukan kajian tentang KH. Ahmad Dahlan
dalam bukunya Junus Salam, yang berjudul: Riwayat Hidup KH. Ahmad Dahlan,
Amal dan perjuangannya. Dalam buku
ini hanya membahas nasehat-nasehat KH. Ahmad Dahlan kepada murid-muridnya,
selain hal itu dalam buku ini juga membahas bagaimana perjuangan KH. Ahmad
Dahlan dalam mendirikan organisasi Muhammadiyah. Namun dalam buku ini tidak
ditemukan bagaimana KH. Ahmad Dahlan memberikan pelajaran pendidikan kepada
para muridnya. Buku ini hanya membahas sisi perjuangan KH. Ahmad Dahlan dalam
memperjuangan organisasi Muhammadiyah.
Dalam karya Abdul Munir Mulkhan, di dalam bukunya yang berjudul Pesan
dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan; dalam Hikmah Muhammadiyah. Dalam buku ini
menjelaskan mengenai pesan dan kisah KH. Ahmad Dahlan. Dalam kajian buku ini
pula menjelaskan bagaimana cita-cita beliau mendirikan organisasi ini yakni
menciptakan para pendidik Islam di Nusantara ini menjadi seseorang yang
memiliki daya intelektual yang tinggi. Agar menjadi contoh bagi masyarakat
lainnya. Dalam untaian hikmah Muhammadiyah, merupakan nisbat pandangan
keagamaan dan penyebaran nilai-nilai kehidupan daripada pemimpin para
tokoh-tokoh Muhammadiyah. Demikian pula pola kehidupan pendiri gerakan ini, KH.
Ahmad Dahlan yang hingga kini beberapa nasehatnya masih terus hidup dalam sanubari
aktivis Muhammadiyah dipusat kota atau yang berada jauh didaerah terpencil.
Dari keempat buku yang penulis ungkapkan diatas semuanya hanya
berfokus pada pemikiran KH. Ahmad Dahlan dan amal nyata. Belum menyentuh pada
hal yang bersifat fundamental dalam kehidupan umat Islam. Dalam hal inilah
penulis merasa tertarik untuk meneliti Konsep Pendidikan Aqidah yang dilakukan
oleh KH. Ahmad Dahlan, karena belum ada penelitian yang khusus membahas hal
ini. Tentunya ini menjadi sangat menarik karena akan sangat berbeda dengan
hasil penelitian dari penulis sebelumnya. KH. Ahmad Dahlan merupakan pendidik
sejati yang pernah ada, tidak mengenal adanya dikotomi pendidikan. Keyakinan
yang dia yakini ini dibuktikan dengan kegiatan KH. Ahmad Dahlan dalam mengajar
disekolah umum (nasrani) dan
madrasah. Hal inilah yang akan membedakan hasil penelitian penulis dengan
penelitian-penelitian sebelumnya karena fokus pada metode pengajaran yang
dilakukan oleh KH. Ahmad Dahlan. Penelitian ini menjadi sangat mungkin
dilakukan karena sumber dan literatur yang ada sangat banyak sekali, sehingga
dapat mendukung dalam proses penelitian tentang sosok KH. Ahmad Dahlan.